Selasa, 21 Oktober 2008

Pembuatan Gula di P.G madukismo

Pada Bulan Maret lalu SMANSA mengadakan kunjungan ke P.G Madukismo di Kotabaru Yogyakarta. Kegiatan ini dalam rangka study outdoor yang diadakan rutin setiap tahunnya dan diikuti oleh siswa-siswi kelas 10 dan sebagian kelas 11 SMANSA. Liputan mengenai P.G. Madukismo adalah sebagai berikut:

Pabrik Gula Madukismo



Pabrik gula Madukismo, adalah salah satu pabrik gula tertua di tanah air. Pabrik ituberdiri sudah berdiri sejak tahun 1955.
Mengunjungi Pabrik Gula Madukismo, anda akan merasakan nuansa awal era industri. Sebuah bangunan besar berusia tua dengan halaman luas, mesin-mesin kuno serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan itu. Pabrik ini menawarkan kenikmatan berwisata yang berbeda dengan tempat lainnya. Seluruhnya dikemas dalam Paket Agrowisata Madukismo, anda bisa menikmatinya dengan mendaftar dulu sebagai peserta wisata jauh hari sebelumnya karena paket wisata ini tak bisa dinikmati setiap saat.
Begitu sampai, anda akan disambut di Gedung Madu Chandya yang terletak tak jauh dari areal pabrik. Anda akan mendapat penjelasan tentang proses pembuatan gula dari tebu dan pembuatan spiritus dari hasil samping produksi gula. Sedikitnya, penjelasan yang diberikan akan membantu anda menikmati proses produksi di dalam pabrik. Tak perlu merasa bosan karena penjelasan dikemas secara audio visual sehingga menarik untuk disaksikan.
Perjalanan menggunakan kereta api tua bisa dinikmati usai mendapat penjelasan tentang proses produksi. Anda bisa merasakan nuansa perjalanan dengan kereta pada masa lampau ketika berada di dalam gerbong yang ditarik oleh lokomotif tua bermesin diesel buatan Jerman. Dengan kereta itu, anda akan diantar dari Madu Chandya menuju areal pabrik melewati rel-rel tua dan perkebunan yang ada di dekat pabrik.
Begitu turun dari kereta, anda akan menuju lokasi Pabrik Gula Madukismo. Jika datang pada bulan Mei - September, anda bisa menyaksikan proses produksi gula secara langsung. Produksi gula melewati tahap pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula, pemurnian nira dengan sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula, dan pengemasan. Sambil mencermati proses produksinya, anda juga bisa melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi di pabrik ini.
Keluar dari lokasi produksi gula, anda akan menuju Pabrik Spiritus Madukismo yang terletak di sebelah barat pabrik gula. Di pabrik yang berdiri di pada tahun yang sama dengan pabrik gula ini, anda juga bisa melihat seluruh proses produksi spiritus yang meliputi tahap pengenceran bahan baku, peragian atau fermentasi dan penyulingan. Spiritus dan produk alkohol lainnya yang dihasilkan oleh pabrik ini diolah dari tetes tebu, hasil samping produksi gula.
Meski paket wisata telah usai sehabis mengunjungi pabrik spiritus, anda tak perlu terburu-buru pulang. Masih banyak objek menarik lainnya yang perlu dinikmati, misalnya dengan berkeliling ke wilayah di sekitar pabrik. Anda bisa melakukan napak tilas melewati rel-rel kereta yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu dari desa-desa di wilayah Bantul ke lokasi pabrik sambil melihat pemandangan sawah yang hijau. Di wilayah sebelah timur pabrik, anda juga bisa menemui gerbong-gerbong pengangkut tebu yang kini juga sudah tidak terpakai.

CEMBENGAN, Ritual Musim Giling Pabrik Gula Madukismo
Pabrik Madukismo merupakan pabrik penghasil gula yang terletak di wilayah Bantul. Tiap tahun pabrik ini melaksanakan upacara yang dikenal dengan nama Cebengan. Tujuannya diadakan kegiatan ritual ini agar penduduk siap menyambut datangnya musim giling, sekaligus dengan permohonan agar proses penggilingan tebu menjadi gula bisa selamat tanpa aral melintang.

Upacara Cembengan dilaksanakan pada bulan April bertempat di komplek pabrik yang terletak sekitar 4 km ke arah barat daya kota Yogyakarta itu diantaranya kirab tebu temanten, penanaman kepala kerbau dan sapi, sesajian, pentas kesenian serta pembacaan ayat-ayat suci Alquran. Selain itu terdapat upacara penghormatan terhadap pabrik gula yang berupa prosesi Ruwatan Mesin Pabrik, Slametan Giling, pagelaran wayang kulit dan pasar rakyat.
Pabik Gula Madukismo menargetkan luas lahan yang mereka miliki bisa mencapai 6.000 hektar dalam waktu tak lebih dari 10 tahun mendatang guna memenuhi kebutuhan gula di DI Yogyakarta. Bantul dan Purworejo, Jawa Tengah, menjadi dua wilayah sasaran.
Luas lahan tebu Madukismo yang sekarang baru 5.250 hektar masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan gula di DIY yang mencapai 45.000 ton per musim giling. Musim giling sekarang hanya diprediksi mencapai 36.000 ton gula saja.
Bantul dan Purworejo potensial sebagai lahan baru. Selain pertimbangan jarak yang relatif terjangkau, di kedua wilayah itu, terutama Purworejo, juga masih tersedia lahan lumayan luas. Selama ini 70 persen areal tebu berada di wilayah DIY dan sisanya di Magelang, Kebumen, Temanggung, serta Sragen.




































Proses Pengolahan Gula
Di P.G Madukismo (Madu Baru)


P.G madukismo atau P.G Madu Baru merupakan sebuah perusahaan milik swasta yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. P.G Madubaru terletak di daerah Bantul Yogyakarta. P.G MaduBaru merupakan cabang dari P.G Madukismo. Pabrik ini merupakan pabrik yang selalu eksis dalam memproduksi gula. Selain itu pabrik ini juga membuat alkohol khuusnya etanol (C2H5OH) dari limbah pembuatan gula. Produksi pokok pabrik ini tetap gula yang dibuat dari bahan baku tebu. Tebu-tebu diperoleh dari petani-petani tebu dari berbagai daerah diantaranya : Kutoarjo, Purworejo, Yogyakarta, Magelang dan lain-lain. Tebu merupakan tanaman yang hanya bisa dipanen 12 bulan sekali. Jadi P.G Madubaru hanya bisa memproduksi gula satu tahu sekali. Tebu-tebu yang hanya bisa dipanen 1 tahun sekali ini merupakan salah satu kendala P.G Madubaru dalam memproduksi gula. Tebu-tebu untuk menjadi gula melewati tahap-tahap pengolahan. Tahap-tahap pengolahan tebu untuk menjadi gula adalah sebagai berikut :

 Pemerahan Nira
 Pemurnian Nira
 Penguapan Nira
 Kristalisasi
 Pemisahan Gula (Centrifuge)
 Penyaringan dan Pengepakan


1. Pemerahan Nira

Tebu di kirim ke Stasiun Gilingan (ekstrasi) untuk dipisahkan antara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula(nira mentah) dengan alat-alat yang berupa Unigrator Mark IV dan Cane Knife digabung dengan 5 gilingan masing-masing terdiri atas 3 rol.
• Hasil dari pemerahan tebu berupa ampas dengan cairannya yang mengandung gula(nira mentah)
• Ampas pemerahan tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, dan bahan bakar. Di P.G Madubaru ampas tebu digunakan untuk bahan bakar di Stasiun Ketel(pusat tenaga).
• Sedangkan Nira mentah akan dikirim ke bagian Pemurnian untuk proses lebih lanjut.
• Untuk mencegah kehilangan gula karena bakteri dilakukan salinitas di Stasiun Gilingan


2. Pemurnian Nira

Nira mentah ditimbang, kemudian dipanaskan hingga suhu mencapai 700-750C, kemudian direaksikan dengan Ca(OH)2 (susu kapur) dalam defekator. Pereksiaan dengan kapur bertujuaan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di dalam nira. Lalu diteruskan dengan proses sulfitasi, yakni pemberian SO2 dalam peti sulfitasi hingga pH 7,00. Tujuannya untuk mengatur kadar keasaman nira dan untuk membunuh bakteri yang ada pada nira. Setelah itu, dipanaskan lagi sampai suhu 1000-1050C.
• Kotoran yang dihasilkan diendapkan di tangki pengendap,evaporate,(Dorr Clarifier) dan disaring menggunakan Rotary Vacum Filter (alat penapis hampa). Endapan padatnya disebut blotong.
• Kemudian Nira jernihnya dikirim ke Stasiun Penguapan.



3. Penguapan Nira

Nira jernih akan dipekatkan dalam Stasiun penguapan. Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem multiple effect. Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut Nira kental. Nira kental siap dikristalkan di Stasiun Kristalisasi.sebelumnya Nira kental ini diberi gas SO2 untuk proses pemucatan.


3. Kristalisasi

Nila kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dala Pan Kristalisasi sampai melewati titik jenuh. Penguapan ini sampai suhu 1000-1500C. Setelah itu pembentukan kristal-kristal gula dengan cara uap. Nila kental didinginkan sampai suhu 650C, jadi sukrosa tidak rusak akibat panas tinggi.
Hasil kristalisasi merupakan campuran kristal gula dan larutan(stroop). Sebelum dipisahkan antara kristal gula dengan stroop, gula lebih dahulu didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).


4. Pemisahan Gula

Pada proses ini gula dipisahkan dari stroop (larutannya). Pemisahan gula ini menggunakan alat puteran gula yang menggunakan gaya centrifugal.
Pemisahan gula dilakukan dengan proses karbonatasi yakni mereaksikan gula dengan gas karbon. Sehingga gula dengan stroop dapat terpisah.Hasil pemisahan berupa gula, stroop, dan tetes tebu. Tetes tebu dan stroop merupakan limbah dari proses pembuatan gula. P.G Madubaru mengolah dapat mengolah limbah tersebut sehingga bermanfaat. Stroop yang menjadi tetes tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan etanol (C2H5OH). Jadi limbah dari proses pembuatan gula dapat dimanfaatkan.


5. Penyaringan dan Pengepakan

Setelah gula terpisah dari stroop dilakukan proses penyaringan gula. Pemisahan antara gula halus, kasar, dan normal. Gula normal dan halus dikirim ke Gudang gula dan di kemas dalam karung plastik yang ½ kwintal. Sedang gula kasar akan kembali diproses atau kembali ke proses kristalisasi.










































Proses Pengolahan Alkohol, Etanol,
Di P.S Madubaru


Selain memproduksi gula Madubaru juga memproduksi Alkohol (C2H5OH) sebagai produk sampingan. Alkohol yang diproduksi di P.S Madubaru merupakan alkohol jenis etanol. Etanol di P.S Madubaru dibuat dengan bahan baku tetes tebu yang merupakan limbah dari proses produksi tebu menjadi gula. Jadi pembuatan alkohol ini merupakan salah satu upaya P.S Madubaru untuk mengolah limbah. Alkohol dapat digunakan sebagai campuran kosmetik dan industri farmasi. Tetes tebu sebelum menjadi alkohol akan mengalami tahap-tahap pengolahan. Yakni :

 Pengenceran
 Penyaringan (Filtrasi)
 Peragian
 Destilasi (Penyulingan)


1. Pengenceran

Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki Pengencer Brix 14’ tetes tebu. Sebelumnya tetes tebu diukur di tangki ukur.


2. Penyaringan (Filtrasi)

Pada proses penyaringan, tetes tebu diatur pHnya sekitar 4,8 dengan diberi H2SO4 agar tetes tebu tidak tekontaminasi dengan bakteri lain. Hal ini dilakukan agar tetes tebu tidak gagal dalm proses peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu akan diberi bakteri khusus yang dapat menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki kandungan alkohol.


3. Peragian

Tetes tebu yang pHnya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke tangki pembibitan dan fermentasi. Pada tangki tersebut tetes tebu diberi ragi yang mengandung bakteri (Sacharomyces Cereviceae).
Reaksi:

1. Sukrosa dihidrolisa menjadi glukosa
C12H22O11 + H2O 2C6H12O6
2. Gula reduksi bereaksi sehingga menjadi etanol dan CO2
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2


4. Destilasi (Penyulingan)

Tetes tebu yang telah diberi ragi akan masuk ke proses destilasi. Destilasi atau penyulingan bertujuan untuk memisahkan alkohol dengan air sehingga kadar alkohol lebih tinggi. Di P.S Madubaru destilasi dilakukan secara bertingkat atau disebut destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat bertujuan untuk meningkatkan kadar alkohol. Dalam proses destilasi tetes tebu akan masuk ke kolom-kolam yakni :

1. Kolom Maische
2. Kolom Voorloop
3. Kolom Rektifier
4. Kolom Nachloop


1. Kolom Maische

Pada proses destilasi tebu masuk ke Kolom Maische. Hasilnya alkohol kasar kadar 45%. Alkohol kasar masuk ke kolom Voorloop.

2. Kolom Voorloop

Alkohol kasar dari kolom Maische masuk ke kolom Voorlop ini. Di dalam kolom ini alkohl akan mengaami destilasi kembali. Hasil berupa 2 alkohol. Yakni :
1. Alkohol teknis kadar 94% beraldahide ditampung sebagai hasil akhir.
2. Alkohol muda kadar + 25%. Alkohol ini masuk ke Kolom Rektifiser.

3. Kolom Rektifier

Di kolom Rektifiser alkohol muda dari kolom voorloop mengalami destilasi kembali. Hasilnya :
1. Alkohol murni (Prima I) kadar min 95%
2. Alkohol Muda mengandung minyak Fusel masuk Kolom Nachloop(Destilasi
selanjutnya).
3. Lutter Waser, air yang bebas alkohol, sebagai penyerap alkohol. Kembali ke Kolom
Voorloop untuk membantu proses penyerapan alkohol.
Alkohol yang telah memiliki kadar yang tinggi tidak lagi mengalami proses destilasi. Sedangkan alkohol yang masih berkadar rendah akan mengalami destilasi pada kolom berikutnya.


4. Kolom Nachloop

Alkohol muda dari kolom Rektifiser mengalami destilasi di kolom Nachloop. Hasil dari kolom Nachloop:
1. Alkohol teknis kadar 94% sebagai hasil akhir
2. Air yang bebas alkohol dibuang.

Hasil akhir dari proses produksi alkohol adalah etanol yang memiliki kadar yang tinggi yakni berkisar antara 94%-96%.






























Pengolahan Limbah


Dalam proses pengolahan atau produkasi gula dan alkohol tentunya P.G dan P.S Madubaru juga memproduksi banyak limbah baik limbah dalam bentuk padatan, cairan maupun gas. Untuk itu PG dan PS Madukismo menerapkan pengolahan limbah agar lingkungan sekitar tidak terkontaminasi dengan limbah yang diproduksi. Proses pengolahan limbah adalah sebagai berikut :

 Bentuk Padatan :

1. Blotong
Blotong yang didapat dari proses pemurniaan nira direaksikan dengan zat-zat organik. Blotong akan menjadi pupuk yang mengandung N, P, dan K.

2.Ampas Tebu
Ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit uap, bahan baku kertas dan media pengembangan jamur.

 Cair :

1. Limbah dari gula berupa tetes dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alkohol. Pembuatan alkohol murni dengan cara menfermentasikan tetes dengan bakteri Sacharomyces Cereviceae.

2. Bocoran minyak pelumas
Berasal dari Stasiun gilingan ditampung di drum-drum kemudian dimanfaatkan kembali.

3. Vinasse (Slop)
Berasal dari stasiun destilasi dimanfaatkan untuk irigasi pertanian karena mengandung N,P dan K

 Gas

1. CO2
Gas CO2 ini akan dilepaskan langsung ke lingkungan. Karena gas ini dapat diolah oleh tumbuh-tumbuhan untuk bahan fotosintesis. Sehingga gas ini tidak diolah di dalam pabrik.



DAMPAK ADANYA
PG MADUKISMO


• POSITIF

 Sumber kehidupan masyarakat sekitar
 Devisa
 Sebagai pemenuh kebutuhan gula nasional
 Objek wisata
 Sebagai tempat study dan penelitian
 Memberi pinjaman modal bagi petani
 Limbahnya dapat dimanfaatkan, antara lain:
 Sebagai bahan pupuk
 Sebagai pembangkit listrik di daerah sekitar daerah PG
 Dll


• NEGATIF

 Terjadinya pencemaran lingkungan jangka panjang ataupun jangka pendek akibat pembuangan limbah pabrik masih ada limbah yang belum benar-benar steril.
 Limbah pabrik spirtus melampaui batas.

Senin, 20 Oktober 2008

Pencemaran Udara

I.Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global..
Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut
merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Udara merupakan media lingkungan yang merupakan kebutuhan dasar manusia perlu mendapatkan perhatian yang serius, hal ini pula menjadi kebijakan Pembangunan Kesehatan Indonesia 2010 dimana program pengendalian pencemaran udara merupakan salah satu dari sepuluh program unggulan.
Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan terjadinya penularan penyakit.
Diperkirakan pencemaran udara dan kebisingan akibat kegiatan industri dan kendaraan bermotor akan meningkat 2 kali pada tahun 2000 dari kondisi tahun 1990 dan 10 kali pada tahun 2020.
Hasil studi yang dilakukan oleh Ditjen PPM & PL, tahun 1999 pada pusat keramaian di 3 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta dan Semarang menunjukkan gambaran sebagai berikut : kadar debu (SPM) 280 ug/m3, kadar SO2 sebesar 0,76 ppm, dan kadar NOx sebesar 0,50 ppm, dimana angka tersebut telah melebihi nilai ambang batas/standar kualitas udara.
Hasil pemeriksaan kualitas udara disekitar stasiun kereta api dan terminal di kota Yogyakarta pada tahun 1992 menunjukkan kualitas udara sudah menurun, yaitu kadar debu rata-rata 699 ug/m3, kadar SO2 sebesar 0,03–0,086 ppm, kadar NOx sebesar 0,05 ppm dan kadar HidroKarbon sebesar 0,35–0,68 ppm.
Dewasa ini juga banyak beredar kabar-kabar tentang keadaan bumi yang suhunya semakin panas. Ini terjadi juga karena adanya pencemaran udara. Pencemaran yang disebabkan oleh gas-gas efek rumah kaca, seperti: CO2, CO, Metana, CFC, Halon, dan Oksida Nitrogen. Suhu udara yang meningkat ini, menimbulkan berbagai dampak negatif di bumi. Seperti: mencairnya es dikutub utara, permukaan laut yang semakin tinggi, tenggelamnya sebagian daratan, dan terjadinya kekeringan. Gas-gas efek rumah kaca dihasilkan oleh industri-industri, kendaraan bermotor dan alat-alat yang menggunakan minyak bumi yang mana dari waktu ke waktu alat-alat tersebut mengalami perkembangan. Baik berkembang kuantitas maupun kualitasnya. Sehingga emisi gas-gas penyebab efek rumah kaca semakin tinggi jumlahnya.

1.2. Ruang Lingkup
Makalah ini berisi tentang profil gas-gas rumah kaca, sumber gas rumah kaca, lapisan ozon, efek rumah kaca, dampak efek rumah kaca, serta cara pengendalian gas-gas rumah kaca.

1.3. Tujuan
a) Umum
Masyarakat dapat mengetahui tentang bahayanya pencemaran udara. Karena
pencemaran udara yang mengandung gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan Green House Effect. Sehingga dapat mencegah terjadinya efek rumah kaca. Setidak-tidaknya mengurangi emisi gas-gas rumah kaca.
b) Khusus
1. Dapat mengetahui penyebab efek rumah kaca
2. Dapat mengetahui dampak-dampak efek rumah kaca
3. Mengetahui profil-profil gas-gas efek rumah kaca

1.4. Sasaran
Makalah ini disusun dengan maksud memberikan tambahan pengetahuan tentang pencemaran udara dan efek rumah kaca kepada masyarakat pada umumnya dan warga SMA Negeri 1 Purworejo pada khususnya.



















II. Pembahasan

2.1. Profil Gas-gas Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Jenis GRK yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan baker fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor energi dan transport, penggundulan hutan, dan pertanian. Sementara, untuk gas rumah kaca lainnya (HFC, PFC, SF6) hanya menyumbang kurang dari 1%.
A. Gas CO2 (Karbon dioksida):
Gas CO2 merupakan gas buangan dari pembakaran sempurna. Contohnya: hasil respirasi makhluk hidup.

C6H12O6 (s) + 6O2 (g) Energi + 6CO2 (g) + 6H2O(g)

Sifat-sifat CO2:
1. Tidak berwarna dan tidak berbau
2. Tidak dapat terbakar
3. Meningkatkan suhu bumi

Sumber CO2:
Dari pembakaran sempurna, pernafasan, pembusukan.
Kegunaan CO2:
1. Fotosintesis pada tumbuhan
2. Minuman ringan
3. CO2 padat atau es kering untuk campuran pendingin pada hujan buatan.
4. Sebagai penyusun bahan pengawet (asam benzoat)
5. Alat pemadam api
6. Bersama O2 merangsang pernafasan ketika seseorang sesak nafas.

Sebenarnya gas CO2 tidak berbahaya bagi manusia. Akan tetapi jika gas CO2 melebihi ambang batas akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena gas CO2 merupakan gas rumah kaca yang dapat meningkatkan suhu di bumi.

B. Gas CO ( Karbon Monoksida) :
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, mudah terbakar dan sangat beracun. Ia merupakan hasil utama pembakaran karbon dan senyawa yang mengandungi karbon lainnya yang tak lengkap.
Contoh pembakaran tak sempurna dari bensin(C8H18)

2C8H18 (l) + 15O2 (g) 4CO2 (g) + 4CO(g) + 8C(s) + 18H2O(g)

Sifat-sifat CO:
1. Tidak berwarna dan tidak berbau
2. Dapat terbakar dengan warna nyala biru
3. Sangat mudah mengikat hemoglobin (Hb) dalam eritrosit.
Sumber CO :
Dari pembakaran bahan bakar yang kurang sempurna.
Bila jumlah melebihi ambang batas gas karbon monoksida (CO) dapat
menyebabkan:
1. Sesak nafas
2. Menyebabkan oksigen dalam darah yang berfungsi untuk pembakaran berkurang.
3. Menyebabkan keracunan sampai pada kematian.

C. CFC
Kloroflorokarbon ( CFC) adalah campuran yang berisi khlor, karbon dan fluorine,tidak berisi hidrogen. CFC tadinya/dahulu digunakan secara luas di dalam industri, sebagai contoh sebagai bahan pendingin kulkas sebagai pengganti amonia, bahan pembakar, dan bahan pelarut pembersihan.
Gas kloroflorokarbon ini terjadi karena adanya reaksi substitusi CH4 dengan 2Cl2 dan 2F2. Dua CFC yang umum adalah:
CFC-11 CCl3F
CFC-12 CCl2F2

Sifat-sifat CFC :

1. Cl- Inert di udara dan reaktif di ozon (O3) .
2. Stabil
3. Menguraikan ozon jika terkena sinar ultraviolet

Kegunaan :
1. Sebagai pembentuk buih
2. Campuran detergen
3. Sebagai air conditioner
4. Gas pendorong (spray)
5. Pembersih
6. Bahan pemadaman kebakaran
7. Menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai
8. Bahan bakar aerosol

Sumber CFC :
1. Lemari es
2. Air conditioner (AC)
3. Spray

Pada Protokol Montreal bulan September 1987, dicapai kesepakatan Internasional guna melindungi lapisan ozon. Kesepakatan itu antara lain produksi dan penggunaan CFC-11, CFC-12, CFC-113, CFC-114, halon, karbon tetraklorida, dan metil kloroform harus dihentikan, kecuali untuk penggunaan khusus. Selain itu, industri diharapkan mengembangkan bahan pengganti CFC yang bersahabat dengan ozon (ozone-friendly).
Protokol Montreal ini ditandatangani oleh 41 negara termasuk Indonesia dan sekarang ini Indonesia berencana untuk melarang impor metil bromida dan CFC yang merupakan BPO (Bahan Perusak Ozon), mulai 1 Januari 2008, atau dua tahun lebih cepat dari tenggang waktu yang ditargetkan Protokol Montreal untuk penghapusan CFC di negara-negara berkembang, dan tujuh tahun lebih cepat untuk penghapusan metil bromida.

D.Halon (Bromokhlorodiflorometana)
Bromoklorodiflorometaana, juga dikenal dengan nama Halon 1211, atau BCF, atau Halon 1211 BCF, atau Frem 12B1, adalah suatu haloalkana dengan bahan kimia rumusan adalah CF2ClBr. Halon banyak digunakan pada saat PD II.

Sifat :
1. Mudah menguap
2. Reaktif dengan O3
Kegunaan :
1. Pemadam api untuk pesawat terbang dan tangki/tank.
2. Digunakan di (dalam) industri maritim di (dalam) ruang mesin/motor kapal

E. NO
Nitrogen monoksida juga merupakan salah satu gas-gas yang menyebabkan terjadinya greenhouse effect.
Sifat:
1. Tidak berwarna
2. Kurang stabil
Sumber NO :
Dari pembakaran pada suhu tinggi dan dari kilat
Bila jumlah melebihi ambang batas gas NO ini dapat bertindak sebagai katalisator dalam penguraian ozon.
NO2
Gas NO2 merupakan salah satu oksida nitrogen seperti gas NO. Dan juga merupakan gas penyebab efek rumah kaca

Sifat NO2 :
1. Gas yang berwarna coklat
2. Berubah menjadi gas N2O4 (tidak berwarna) bila didinginkan
3. Lebih beracun daripada NO

Sumber NO2 :
1. Dari pembakaran gas nitrogen monoksida (NO)
2. Pembakaran minyak dari fosil
Gas NO2 dapat dihasilkan dari pembakaran minyak dari fosil. Mengapa itu bisa terjadi? Padahal minyak dari fosil seperti bensin ( C6 - C9) hanya memiliki atom C dan H. Gas NO2 dapat terbentuk dari pembakaran minyak dari fosil karena adanya bunga api listrik yang merupakan katalisator pembentukan gas NO di dalam mesin bermotor. Jadi di dalam mesin kendaraan bermotor, campuran bahan bakar terbakar cepat oleh bunga api listrik sehingga menghasilkan CO dan H2O serta CO2. Bunga api listrik menyebabkan sedikit nitrogen bereaksi dengan oksigen dalam mesin kendaraan sehingga membentuk nitrogen monoksida (NO).
N2 ( g ) + O2 ( g ) 2 NO( g )
Setelah keluar dari knalpot gas nitrogen momoksida (NO) ini bereaksi dengan O2
Sehingga menghasilkan gas NO2
2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

Kegunaan NO2 :
1. Sebagai oksidator
2. sebagai zat titrasi

Bila jumlahnya melebihi ambang batas akan :
1. Merusak paru-paru dan menyebabkan gangguan pernafasan yang bersifat kronis
2. Bertindak sebagai katalisator,seperti NO, di ozon
3. Campurannya dengan NO menyebabkan asap kabut


N2O ( Dinitrogen Oksida)
Dinitogen oksida juga merupakan salah satu gas efek rumah kaca. Seperti gas CO2 dan Metana, gas dinitrogen oksida ini juga memiliki sifat menghangatkan suhu di bumi.

Sifat N2O :
1. Tidak berwarna
2. Rasanya manis
3. Tidak bisa terbakar
4. Bersifat labil di Troposfer
5. Dapat terurai menjadi NO di lapisan stratosfer, dengan bantuan sinar ultraviolet.

Sumber N2O :
1. Pembakaran hutan
2. Pembakaran minyak dari fosil

Kegunaan N2O :
1. Pembuatan asam sulfat
2. Pembuatan pemutih
3. Sebagai reduktor


F. Metana (CH4)
Mentana memiliki kelimpahan yang sedikit dibandingkan dengan karbon dioksida dan uap air Tetapi metana memmiliki efek rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida per molekulnya.

Sifat CH4 :
1. Meningkatkan suhu bumi
2. Merupakan senyawa hidrokarbon yang jenuh jadi kurang rektif
3. Dapat terbakar

Sumber CH4 :
1. Pengangkutan batubara, minyak bumi, dan gas alam
2. Praktek agrikultur
3. Ternak
4. Hasil peruraian sisa tumbuhan-tumbuhan

Kegunaan CH4 :
1. Merupakan gas yang digunakan untuk LPG
2. Menghangatkan bumi

Komposisi udara bersih alami :
Zat Rumus % Bpj
Nitrogen N2 78 780000
Oksigen O2 21 210000
Argon Ar 0,93 9300
Karbon dioksida CO2 0,0315 315
Karbon monoksida CO 0,002 20
Neon Ne 0,0018 18
Helium He 0,0005 5
Krypton Kr 0,0001 1
Hidrogen H 0,00005 0,5
Belerang dioksida SO2 0,00001 0,1
Oksida Nitrogen NO2, NO 0,000005 0,05
Ozon O3 0,000001 0,01

1 bpj = 1 ppm = 10-4 %
keterangan :
bpj = bagian per juta
ppm = part per million

2.2. Ozon (O3)

Apakah Ozon itu ?

Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik.

Lapisan OZON

Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ia berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 kilometer dari permukaan bumi.
Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.Kira-kira 90% daripada ozon di atmosfera terbentuk dengan cara ini yaitu meliputi di antara 15 sehingga 55 kilometer di atas permukaan bumi. Bagian ini disebut dengan stratosfer. Walaupun begitu, ozon yang ada itu didapati terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu maksimum hanya di antara 20 hingga 25 kilometer. Banyaknya ozon di atmosfer tergantung pada keseimbangan dinamis di antara sejauh mana ia terbentuk dan bagaimana ia musnah.

Manfaat lapisan ozon
Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia. Berdasar hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Para ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini tahun 1970an.
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.
Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan
lingkungan dan alam.

2.3. Bahaya Pencemaran Udara Karena Gas CO2 dan CO
Pencemaran udara atau polusi udara adalah masuknya polutan ke lingkungan sehingga mengganggu aktivitas di lingkungan tersebut. CO2 dan CO merupakan hasil pembakaran dari senyawa karbon. Sebenarnya gas CO2 dan CO tidak berbahaya jika intensitasnya di udara kecil tetapi dewasa ini, kita temukan banyak sekali penggunaan alat-alat yang menghasilkan gas CO maupun CO2 sehingga intensitasnya melebihi ambang batas dan mencemari udara di lingkungan kita. Hal ini diperparah dengan penebangan pohon-pohon atau penggundulan hutan yang notabenya dapat mengurangi jumlah CO2 dan CO di udara.
Gas CO2 berfungsi sebagai gas yang dapat menghangatkan bumi. Gas CO2 berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Sementara itu, bumi akan memancarkan energi terutama dalam bentuk gelombang inframerah. Jika gas CO2 melebihi ambang batas yang ditentukan maka akan terjadi pemanasan atau peningkatan suhu di permukaan bumi
Lain halnya dengan gas CO. Gas CO, yang dihasilkan karena pembakaran kurang sempurna, merupakan gas beracun. Kebanyakan gas CO dihasilkan dari kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik industri. Gas CO sangat mudah sekali diikat oleh Hb dalam eritrosit daripada O2. Ini sangat berbahaya jika kita terlalu banyak menghirup gas CO karena tubuh akan kekurangan O2, sehingga tubuh akan lemas dan dapat menyebabkan kematian.

2.4. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
Efek Rumah Kaca dapat digambarkan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari Efek Rumah Kaca.
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Gas Kontribusi Sumber emisi global %
CO2 45-50% Batu bara 29
Minyak Bumi 29
Gas alam 11
Penggundulan hutan 20
lainnya 10
CH4 10-20%
Sumber : Kantor Menteri Negara KLH, 1990

Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

















Gambar 1
Mekanisme terjadinya efek rumah kaca adalah pada gambar diatas. Bumi secara konstan menerima energi, kebanyakan dari sinar matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumi itu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif (Holum, 1998:237). Sinar tampak dan sinar ultraviolet yang dipancarkan dari matahari. Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkan oleh atmosfer dan sebagian sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumi sebagian radiasi sinar tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diserap oleh permukaan bumi dan menghangatkannya.
Efek rumah kaca memang erat kaitannya dengan peningkatan suhu dan perubahan iklim di bumi atau biasa disebut global warming. Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatankegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas Rumah Kaca secara global.
Third Assessment Report, sebuah laporan yang disusun oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) –sebuah panel di bawah PBB yang anggotanya lebih dari 700 orang yang merupakan para pakar dan peneliti mengenai pemanasan global menyimpulkan bahwa bumi perlahan-lahan bertambah panas dan bumi berada dalam keadaan bahaya.
Jika manusia tidak mencari jalan untuk menghentikan pemanasan global, suhu rata-rata bumi diperkirakan akan naik antara 2,5 - 10,4 derajat Fahrenheit (atau kurang lebih antara 1,4 – 5,8 derajat Celcius) sampai akhir abad ke-21.
IPCC juga menyimpulkan bahwa pemanasan global yang dicatat dalam 50 tahun terakhir ini terjadi akibat kegiatan manusia –terutama dari pembakaran bahan bakar fosil yaitu batubara, minyak bumi dan gas- yang meningkatkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer. Para ilmuwan itu juga yakin bahwa dampak perubahan iklim “terjadi di semua lingkungan dan benua”, tetapi tidak ada teknologi yang mampu untuk menurunkan dan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan hidup semua makhluk di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, seperti karbondioksida (CO2),metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Sejak awal jaman industrialisasi, awal akhir abad ke-17, konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0.5 – 0.6 derajat Celcius akibat emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Pada tahun 2100, temperatur atmosfer akan meningkat 1.5 – 4.5 derajat Celcius, jika pendekatan yang digunakan “melihat dan menunggu, tanpa melakukan apa-apa” (wait and see, and do nothing), suhu rata-rata permukaan bumi naik dengan cepat maka akan terjadi perubahan permukaan bumi secara radikal, akibatnya akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan manusia. Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar satu derajat Celcius akan menaikkan permukaan laut setinggi limabelas centimeter, yang akan menenggelamkan jutaan rumah dan pesisir. Penguapan akan meningkat sehingga akan menimbulkan kekeringan. Kekeringan menimbulkan kegagalan panen yang mengakibatkan kelaparan di mana-mana. Penyakit malaria dan demam berdarah menyebar dengan cepat kemana-mana. Cuaca buruk, badai topan, yang dipicu oleh fenomena iklim seperti El NiƱo, akan menjadi suatu hal rutin.

Dampak-dampak lainnya:
1. Berdampak kepada kehidupan sosial – budaya
- Bagi petani tidak ekonomisnya pertanian akan menyebabkan alih fungsi lahan
danbergantinya corak produksi.
- Bagi nelayan tidak melaut berarti tidak makan, seiring meningkatnya intensitas badai
- Budaya yang lahir akibat interaksi manusia dengan alam akan tercabut, seperti contoh
masyarakat Tuvalu yang tercabut dari peradabannya akibat daerah mereka tenggelam.
- Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
2. Dampak bagi ekonomi
- semakin meningkatnya intensitas bencana akan merusak infrastruktur yang amat
penting bagi laju pertumbuhan ekonomi
- Bencana juga menyebabkan manusia kehilangan harta benda dan menyebabkan mereka
menjadi miskin
- Rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana akan memerlukan biaya yang sangat besar
3. Dampak bagi kelangsungan makhluk hidup
- Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
- Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya coral bleaching dan kerusakan terumbu
karang diseluruh dunia
- Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
4. Dampak bagi kesehatan manusia
- Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, sepertimalaria, ke daerah-daerah baru
karenabertambahnya populasi serangga (nyamuk)
- suhu yang ekstrim akan menyebabkan semakin lamanya firus bertahan hidup sehingga
menyebarluaskan penyakit
- kenaikan suhu 1 derajat C menyebabkan naiknya angka kematian menjadi 300.000
pertahun akibat malaria, diare dan malnutrisi ( WHO; 2005 )
-Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
5. Derdampak bagi lingkungan hidup
- Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
- Mencairnya es dan glasier di kutub
- Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan
yang berkepanjangan
- Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkanbanjir yang luas. Pada tahun 2100
diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
6. Dampak bagi pertanian dan pangan
- tidak menentunya cuaca akanmempengaruhi pola pertanian
- semakin cepatnya penguapan menyebabkan krisis air untuk pasokan irigasi
- ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan akan menyebabkan kerentanan
pangan, pada akhirnya kemiskinan bagi petani dan kelaparan bagi umat manusia.

7. Dampak bagi pariwisata
- Bali adalah pulau yang hidup dari pariwisata dimana pantai adalah sebagai obyek
unggulannya. Naiknya permukaan air laut ( sea level rise ) akan menyebabkan rusaknya
kawasan pantai, dan tentu saja nilai jual pantai tersebut akan menurun serta
berpengaruh kepada kelangsungan pariwisata di Bali.
Apakah El Nino ada hubungannya dengan Pemanasan Global dan Perubahan Iklim?
El Nino adalah fenomena alami yang telah terjadi sejak berabad-abad yang lalu, walaupun tidak selalu dengan pola yang sama. Ia merupakan gelombang panas di garis ekuator Samudera Pasifik. Kini, El Nino muncul setiap 2 – 7 tahun, lebih kuat dan berkontribusi pada peningkatan temperatur bumi. Dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia dan menunjukkan bahwa iklim di bumi benarbenar berhubungan. Para ilmuwan menguji bagaimana Pemanasan Global yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dapat mempengaruhi El Nino: akumulasi Gas Rumah Kaca di atmosfer “membantu” menyuntikkan panaske Samudera Pasifik. Oleh karena itu, El Nino muncul lebih sering
dan lebih ganas dari sebelumnya.

Apakah penipisan lapizan ozon ada hubungannya dengan Pemanasan Global dan Perubahan Iklim?
Masalah lingkungan dan kesehatan manusia yang terkait dengan penipisan lapisan ozon sesungguhnya berbeda dengan resiko yang dihadapi manusia dari akibat Pemansan Global. Walaupun begitu, kedua fenomena tersebut saling berhubungan. Beberapa polutan (zat pencemar) memberikan kontribusi yang sama terhada penipisan lapisan ozon dan Pemanasan Global. Penipisan lapisan ozon mengakibatkan masuknya lebih banyak radiasi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya masuk ke permukaan bumi. Namun, meningkatnya radiasi sinar UV bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global, melainkan kanker kulit, penyakit katarak, menurunnya kekebalan tubuh manusia, dan menurunnya hasil panen. Penipisan lapisan ozon terutama disebabkan oleh chlorofluorcarbon (CFC). Saat ini negara-negara industri sudah tidak memproduksi dan menggunakan CFC lagi. Dan, dalam waktu dekat, CFC akan benar-benar dihapus di seluruh dunia. Seperti halnya karbondioksida, CFC juga merupakan Gas Rumah Kaca dan berpotensi terhadap Pemanasan Global jauh lebih tinggi disbanding karbondioksida sehingga dampak akumulasi CFC diatmosfer mempercepat laju Pemanasan Global. CFC akan tetap berada di atmosfer dalam waktu sangat lama, berabad-abad. Artinya, kontribusi CFC terhadap penipisan lapisan ozon dan Perubahan Iklim akan berlangsung dalam waktu sangat lama.
Negara mana yang menyumbang gas rumah kaca terbesar?
Data terakhir menunjukkan Amerika Serikat menyumbang 720 juta ton gas rumah kaca setara CO2 –yang merupakan 25% dari emisi total dunia- yang setara dengan 20,5 ton per kapita. Emisi gas rumah kaca dari pusat pembangkit listrik di Amerika Serikat saja lebih besar daripada total jumlah emisi 146 negara (tigaperempat negara di dunia). Sektor energi menyumbang sepertiga total emisi gas rumah kaca AS. Emisi gas rumah kaca AS sektor energi lebih dari dua kali lipat dari emisi India. Dan total emisi gas rumah kaca AS masih lebih besar dari dua kali emisi gas rumah kaca Cina. Emisi total dari negara-negara berkembang besar seperti misalnya Korea, Meksiko, Afrika Selatan, Brazil, Indonesia dan Argentina, tidak melebihi emisi AS.

Keadaan di bumi sungguh sangat memprihatinkan suhu udara meningkat dan daratan terancam tenggelam oleh air laut. Berkaca dari peristiwa-peristiwa di atas marilah kita selamatkan bumi dengan berbagai cara diantaranya:
1. Mengurangi emisi gas-gas efek rumah kaca
2. Melakukan reboisasi
3. Memodifikasi proses pembakaran
4. Pemeliharaan dan perbaikan alat penangkap debu.
5. Memasang scruber pada cerobong asap
6. Memasang filter pada knalpot
7. Mengurangi penggunaan bahan bakar dari fosil










III. Penutup


3.1. Kesimpulan

1. Bahwa dari distribusi pemakaian bahan bakar maka sektor transportasi
mengkonsumsi bahan bakar terbesar yang berakibat semakin banyak bahan
pencemar di udara.
2. Kesehatan dan keseimbangan lingkungan akan terganggu jika unsur pencemar udara
dibiarkan pada konsentrasi yang tinggi.
3. Dengan penyempumaan teknologi pereduksi emisi gas buang kendaraan
bermotor diharapkan bahan pencemar yang dihasilkan semakin berkurang juga.
4. Kendaraan pribadi dan umum harus diwajibkan mengikuti uji emisi gas buang.
5. Pemanasan global erat kaitannya dengan efek rumah kaca
6. Efek rumah kaca dan global warming memiliki banyak dampak bagi kehidupan
Manusia.

3.2. Saran

1. Sebaiknya mengurangi jumlah emisi gas-gas polutan.
2. Mengurangi penggunaan bahan bakar dari fosil(seperti:bensin, batu bara, dan solar)
3. Penyediaan bahan bakar pengganti yang ramah lingkungan
4. Masyarakat harus ikut berpartisipasi aktif untuk menurunkan emisi gas buang
kendaraan dengan penghematan pemakaian kendaraan atau memperbaiki mesin
kendaraannya agar dapat terjadi pembakaran bahan bakar lebih sempurna.
5. Pemerintah juga mencanangkan program-program yang bertemakan ”save
Environment.”

Rabu, 15 Oktober 2008

Kenali Tanda Segitiga Pada Kemasan Plastik

clip_image001Akhir-akhir ini sering diulas di televisi tentang kemasan plastik yang berbahaya. Coba kita perhatikan di sekitar kita, sudah dipenuhi dengan sampah plastik yang tentunya sangat sulit untuk didaur ulang. Kita juga sering menjumpai berbagai macam plastik mulai dari tas kresek dengan berbagai macam warna ( merah, putih, hitam dll), toples tempat makanan, botol air minum, botol susu, gantungan baju, compact disk (CD), pipa paralon dll yang semuanya itu mengandung plastik juga kan ???

Tentunya kita sebagai manusia awam tidak tahu mana plastik yang aman dan yang tidak aman. Tetapi ternyata sudah diatur dan ditetapkan secara internasional sehingga di negara manapun di dunia ini menggunakan kode dan simbol yang sama. Namun sayang masih banyak yang belum mengetahui seperti apa kode dan simbol tersebut. Bagi manusia awam kode dan simbol tersebut sangat penting untuk diketahui karena berkaitan dengan jenis bahan serta cara dampak pemakaiannya.

Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).

Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:

  1. Berada atau terletak di bagian bawah
  2. Berbentuk segitiga
  3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
  4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga

clip_image001

Tanda pengenal plastik itu dibagi menjadi 7 buah kelompok. Serta 3 tambahan sehingga totalnya ada 10 buah. Tanda-tanda plastik tersebut adalah:

JENIS KE 1:

Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya

serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

clip_image002

JENIS KE 2:

clip_image003

Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

JENIS KE 3:

clip_image004

Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

JENIS KE 4:

clip_image005

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah

  1. Kuat,
  2. Agak tembus cahaya,
  3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
  4. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia,
  5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
  6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
  7. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

JENIS KE 5:

clip_image006

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

JENIS KE 6:

clip_image007

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

JENIS KE 7:

clip_image008

Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu :

  1. SAN – styrene acrylonitrile,
  2. ABS - acrylonitrile butadiene styrene,
  3. PC - polycarbonate,
  4. Nylon

Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Bagaimana jenis plastik dengan kode 7 serta tulisan PC? PC – atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.

Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?

  1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
  2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)

Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, suka minta sama penjualnya yang panas lalu setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Makanya mulai sekarang sebisa mungkin hindari membungkus makanan dengan tas kresek ya! Terutama makanan yang masih panas. Demi panjang umur…. hehehe…. dan tips buat kita semua bagi para orang tua yang masih memerlukan botol susu untuk putra-putrinya:

  1. Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5.
  2. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5.
  3. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
  4. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate),
  5. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum (biasa digunakan untuk tempat air putih didalam kulkas). Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.

Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di mocrowave oven.

Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.